Minggu, 25 Juli 2010

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TANAMAN


Pertumbuhan : Peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran , volume , masa dsb yang bersifat irreversible. . . .

Contoh , perubahan dari kecil menjadi besar , dari pendek menjadi panjang , dari rendah menjadi tinggi , dari sedikit menjadi banyak , dari ringan menjadi berat dll .
Alat yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan tanaman disebut
auksanometer .

Pada umumnya hewan memiliki pertumbuhan terbatas sedang
tumbuhan memiliki pertumbuhan tak terbatas dalam artian dia akan mengalami pertumbuhan terus-menerus sepanjang hidupnya .

Perkembangan : Suatu proses menuju ketercapainya kedewasaan yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan . Bisa juga diartikan terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu .
Perkembangan tidak dapat diukur secara kwantitatif .
Contoh sederhana dari peristiwa perkembangan adalah dari tidak ada menjadi ada , dari belum berfungsi menjadi berfungsi , dari tidak bisa menjadi bisa dll .

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman .

Faktor dalam .

- Gen , bentuk dan ukuran tumbuhan banyak ditentukan oleh faktor hereditas atau faktor keturunan . Gen berpengaruh pada setiap struktur tumbuhan dan juga terhadap perkembangannya . faktor hereditas ini merupakan faktor intraseluler .

- Hormon / zat tumbuh, dikatakan sebagai faktor interseluler .
Macam - macam hormon pertumbuhan :
1. Auksin , memacu perpanjangan sel yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan . Pengaruh tersebut antara lain :
- pembengkokan batang
- merangsang perkembangan akar lateral dan serabut sehingga meningkatkan penyerapan air dan mineral .
- merangsang pembelahan sel kambium vaskuler sehingga merangsang pertumbuhan sekunder .
- merangsang diferensiasi sel menjadi xylem sehingga meningkatkan transportasi air dan mineral .
- meningkatkan perkembangan bunga dan buah .
Hormon auksin yang pertama diisolasi adalah IAA ( indole acetate acid ) , yang merupakan hasil sekresi organ tanaman yang disebut titik tumbuh ( ujung batang, ujung akar , daun muda , bunga ,buah , dan kambium ) .
Auksin dengan konsentrasi tinggi akan merangsang pertumbuhan batang , tapi sebaliknya akan menghambat pertumbuhan akar .
2. Giberelin , bekerja bersama-sama denga auksin dan sitokinin .
- mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel
- mempengaruhi perkembangan embryo dan kecambah ( giberelin merangsang lapisan aleuron untuk mensintesa enzim amylase yang dapat memecah tepung dalam endosperm sehingga menjadi glukosa yang kemudian digunakan untuk perkecambahan biji )
- menghambat pembentukan biji
- memperbesar ukuran buah
- merangsang pembungaan
- mematahkan dormansi biji .

3. Gas Etilen
- mempercepat pemasakan buah ( buah yang sudah tua tapi belum masak ditempat yang tertutup akan mengeluarkan gas etilen yang menyebabkan buah menjadi masak ) .
4. Sitokinin
o merangsang pembelahan sel dengan cepat .
o pembesaran sel daun muda
o memperkecil dominansi apikal
o merangsang pertumbuhan daun dan pucuk
o menunda pengguguran daun , bunga , dan buah dengan cara meningkatkan nutrisi ke organ-organ tersebut .
5. Asam Absisat .
Merupakan hormon yang berfungsi menghambat pertumbuhan . Hormon ini
membantu tumbuhan untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang jelek
dengan menunda pertumbuhan ( dormansi ) .

Selain zat-zat diatas , terdapat pula hormone yang berpengaruh terhadap pembentukan organ yang disebut kalin antara lain ,
- rizokalin ( identik dengan thiamin / vit B1 ), mempengaruhi pembentukan akar
- kaulokalin , mempengaruhi pembentukan batang
- filokalin , mempengaruhi pembentukan daun
- anthokalin , mempengaruhi pembentukan bunga
- asam traumalin , mempengaruhi pembentukan jaringan kalus pada luka .

Faktor luar .

1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesa , dengan demikian cahaya berpengaruh pada ketersediaan makanan , yang tentu saja memepengaruhi proses pertumbuhan .
Panjang penyinaran berpengaruh pada proses pertumbuhan dan reproduksi tanaman . Respon tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berfariasi disebut fotoperiodisme, dan mempengaruhi proses pembungaan .
Respon ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya yaitu fitokrom .
Berdasar fotoperiodismenya tumbuhan dibedakan menjadi :
a. Tumbuhan berhari pendek , jika panjang penyinaran lebih pendek dari periode kritis ( strowberi , dahlia , aster , krisantemum )
b. Tumbuhan berhari panjang , masa penyinaran lebih panjang daripada periode kritis ( gandum , kentang , bayam , slada )
c. Tumbuhan netral , pembungaan tidak tergantung pada panjang – pendek penyinaran ( mawar , bunga matahari )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar