Minggu, 06 Desember 2009

zat aditif makanan

Zat Aditif pada Makanan

Kata Kunci: ADI, BPM, makanan, Zat Aditif

Ditulis oleh Achmad Lutfi pada 12-03-2009

Untuk mempertahankan hidupnya, manusia tidak lepas dari makanan. Guna makanan untuk mendapatkan energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, pertumbuhan, menjaga suhu dan menjaga agar badan tidak terserang penyakit, makanan yang bergizi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Untuk maksud tersebut kita memerlukan zat aditif.

Zat aditif pada makanan adalah zat yang ditambahkan dan dicampurkan dalam pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Jenis­-jenis zat aditif antara lain pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi dan pemutih.

Zat aditif pada makanan ada yang berasal dari alam dan ada yang buatan (sintetik). Untuk zat aditif alami tidak banyak menyebabkan efek samping. Lain halnya dengan zat aditif sintetik.

Bahan pengawet

Pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan mikroorganisme. Zat pengawet dimaksudkan untuk memperlambat oksidasi yang dapat merusak makanan. Ada dua jenis pengawet makanan yaitu alami dan sintetik (buatan). Pengawet yang paling aman adalah bahan-bahan alam, misalnya asam cuka (untuk acar), gula (untuk manisan), dan garam (untuk asinan ikan/telur). Selain itu beberapa bahan alam misalnya saja penambahan air jeruk atau air garam yang dapat digunakan untuk menghambat terjadinya proses reaksi waktu coklat (browing reaction) pada buah apel.

Keuntungan zat aditif

Penggunaan zat aditif memiliki keuntungan meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan tambahan pangan terhadap kesehatan.

Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet maka perlu ditambahkan bahan makanan atau dikenal dengan nama lain “food additive”.

Penggunaan bahan makanan pangan tersebut di Indonesia telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang, Peraturan Menteri Kesehatan dan lain-lain disertai dengan batasan maksimum penggunaannya. Di samping itu UU Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan Pasal 10 ayat 1 dan 2 beserta penjelasannya erat kaitannya dengan bahan tambahan makanan yang pada intinya adalah untuk melindungi konsumen agar penggunaan bahan tambahan makanan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan.

Namun demikian penggunaan bahan tambahan makanan tersebut yang melebihi ambang batas yang ditentukan ke dalam makanan atau produk-produk makanan dapat menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki dan merusak bahan makanan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebih pada umumnya bersifat racun bagi manusia. Tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam mentolerir seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan yang disebut ADI atau Acceptable Daily Intake. ADI menentukan seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap hari yang dapat diterima dan dicerna sepanjang hayat tanpa mengalami resiko kesehatan.

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar digunakan berat badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Satuan ADI adalah mg bahan tambahan makanan per kg berat badan. Contoh: ADI maksimum untuk B-karoten = 2,50 mg/kg, kunyit (turmerin) = 0,50 mg/kg dan asam benzoat serta garam-garamnya = 0,5 mg/kg.

Untuk menghitung batas penggunaan maksimum bahan tambahan makanan, digunakan rumus sebagai berikut

BPM = ADIxB x1.000 / K (mg / kg)

Di mana BPM = batas penggunaan maksimum (mg/kg)

B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (gr)

Contoh: Hitung BPM bahan tambahan makanan yang mempunyai ADI 2 mg untuk konsumsi makanan harian yang mengandung bahan tersebut (1 kg) dan bobot badan 60 kg ?

Jawab

BPM = ADIxB x1.000 / K (mg / kg)

= 2 x 60 x 1.000 /1.000

= 120 mg/kg

Jadi batas penggunaan maksimum bahan tambahan makanan yang mempunyai ADI 2 mg untuk 1000 gr makanan yang dikonsumsi konsumen yang berbobot 60 kg adalah 120 mg/kg. Perlu diingat bahwa semakin kecil tubuh seseorang maka semakin sedikit bahan tambahan makanan yang dapat diterima oleh tubuh.

Pada pembahasan berikut disajikan pengaruh negatif dan bahan tambahan pangan langsung yang meliputi: monosodium glutamat, sakarin dan siklamat, zat antioksidan, tartrazin, asam benzoat, kalium sorbat, natrium nitrit dan zat penambah gizi serta batasan penggunaan senyawa-senyawa tersebut yang aman bagi kesehatan manusia.

pertumbuhan dan perkembangan manusia

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia


Masa Pertumbuhan berakhir

Pertumbuhan yang sangat cepat

Ditandai dengan Mengalami

Masa Pubertas

Kemampuannya bertambah


· Pertumbuhan dan perkembangan manusia diawali dari ovum (sel telur) yang dibuahi sperma membentuk zigot

· Proses pembuahan inti ovum dan inti sperma disebut fertilisasi (pembuahan)

· Selama mengalami pertumbuhan dan perkembangan, embrio melekat pada dinding rahim ibu

· Untuk memperoleh makanan dan oksigen dari ibu, embrio dilengkapi dengan jaringan yang disebut plasenta

· Zat makanan sampai ke tubuh embrio melalui peredaran darah

  1. Balita dan Anak-anak
    • Neonatal / Neonatus : tahap dari lahir hingga bayi berusia satu minggu, merupakan masa penyesuaian diri di luar uterus
    • Masa balita

Ø Pertumbuhan sel-sel penyusun tubuh pada masa balita paling cepat apabila dibandingkan dengan masa-masa yang lain

Ø Sel-sel tulang tumbuh optimal pada usia tahun

Ø Pertumbuhan otak berlangsung sangat cepat

Ø Ukuran otak bayi yang baru lahir, berkisar - ml orang dewasa (15 ml)

Ø Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan balita terus bertambah. Pada usia 2- tahun balita sudah dapat memegang pensil, mencoret-coret dan menirukan bentuk sederhana. Pada usia ini balita sudah mampu berbicara dengan kalimat-kalimat sederhana

Ø Pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dipantau melalui KMS (Kartu Menuju Sehat)

Ø Perkembangan pada bayi ditandai dengan kemampuannya untuk melakukan beberapa hal bertambah

  1. Remaja /adolesens /Akil Balig
    • Merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa (10/12 th – 20 th)
    • Masa remaja diawali dengan pendewasaan seksual yang disebut dengan masa pubertas (Pubes : rambut di daerah kemaluan)
    • Terjadi perubahan fisik maupun psikologis (biasanya pada anak perempuan lebih awal disbanding anak laki-laki)
    • Pada anak perempuan dipengaruhi oleh hormone estrogen dan progesteron
    • Pada laki-laki dipengaruhi oleh hormone testosterone

* Perubahan Fisik

Ø Pada anak perempuan

§ Terjadi pada usia 10-12 th

§ Pada usia 13 th laju pertumbuhan mulai menurun

§ Pada usia 16 – 18 th, tinggi perempuan sudah maximal

§ Perubahan lain yang terjadi antara lain : payudara berkembang, tumbuh rambut di daerah kemaluan dan ketiak, pinggul membesar (sebagai persiapan untuk melahirkan), terjadi menarche (menstruasi atau haid yang pertama), terjadi peningkatan produksi kelenjar minyak di wajah sehingga pada beberapa anak timbul masalah jerawat

Ø Pada anak laki-laki

§ Terjadi pada usia 12 -13 th

§ Pada usia 15 th, laju pertumbuhan mulai menurun

§ Saat 17 – 18 th, umumnya tinggi laki-laki sudah maximum

§ Perubahan lain yang terjadi : jakun membesar, pita suara memanjang, suara menjadi lebih berat dan dalam, tumbuh rambut di daerah kemaluan, janggut di atas bibir (kumis) dan ketiak, bahu membesar, alat reproduksi mulai masak, testis mulai memproduksi sperma sehingga kadang-kadang terjadi mimpi basah, terjadi peningkatan produksi kelenjar minyak di wajah sehingga pada beberapa anak laki-laki timbul masalah jerawat

* Perubahan Psikis

§ Perubahan psikis pada anak laki-laki dan perempuan relative sama

§ Pola pikir mengalami perubahan, yaitu mulai berpikir abstrak, lebih logis dan kritis

§ Perkembangan emosi belum stabil dan peka terhadap rangsangan yang bersifat afektif (melibatkan emosi/perasaan)

§ Pada awal masa pubertas, remaja merasa lebih dekat dengan teman sebayanya daripada dengan ortunya, mulai mendambakan kebebasan, rasa ingin tahu meningkat, mulai mengidolakan seorang tokoh yang dikaguminya.

§ Khusus untuk anak perempuan, masa pubertas sangat perlu mendapat perhatian karena pada masa ini kamu akan mengalami peristiwa yang disebut menstruasi

§ Menstruasi adalah keluarnya ovum yang tidak dibuahi bersama jaringan yang melapisi dinding uterus. Seorang gadis yang telah mengalami menstruasi menunjukkan bahwa tubuhnya mulai mempersiapkan diri untuk hamil.

§ Pada awal masa pubertas, menstruasi belum teratur. Dengan bertambahnya usia, menstruasi akan makin teratur (± setiap 28 hari)

§ Perempuan berhenti mengalami menstruasi setelah berumur 45 – 60 th. Berakhirnya siklus menstruasi disebut Menopouse

  1. Dewasa
    • Saat berakhirnya masa pertumbuhan tinggi badan dapat dianggap sebagai awal masa dewasa. Pada awal masa dewasa ini fungsi reproduksi sudah sempurna
    • Masa dewasa dibagi menjadi 2

Ø Dewasa puncak : 20 – 45 th

Ø Dewasa peralihan : 45 – 60 th (kemampuan organ tubuh mulai berkurang)

    • Dalam hal kemampuan reproduksi, perempuan berbeda dengan laki-laki. Pada perempuan hanya berlangsung pada masa puncak, pada laki-laki berlangsung selama masa dewasa
    • Pada masa puncak, fungsi anatomis, fisiologis dan psikologis sudah berkembang optimal
    • Masa puncak dibagi menjadi 2

Ø Masa puncak pertama ( 20-35 th)

Ø Masa puncak kedua (35-45 th)

    • Selain masa puncak reproduksi, pada masa puncak pertama juga terjadi puncak prestasi fisiologis. Misal pada bidang olahraga, puncak prestasi seorang atlet biasanya terjadi pada masa puncak pertama ini
    • Masa puncak kedua merupakan masa puncak psikologis, atau masa puncak prestasi otak, sementara fisiologis mulai berkurang
    • Setelah masa dewasa terlewati, seorang mulai masuk ke masa manula / lansia (±65 th keatas)
    • Pada masa manula kemampuan organ tubuh makin berkurang, terjadi perubahan fisik (rambut beruban, tulang menjadi rapuh, gigi tanggal, kulit keriput, tingkat pernafasan menurun, daya ingat menurun)
    • Gangguan yang terjadi pada masa manula banyak dipengaruhi oleh kebiasaan hidup pada masa muda, missal : merokok, minum-minuman beralkohol dan makan-makanan cepat saji. Makan-makanan yang sehat dan olahraga secara teratur dapat menunda terjadinya penuaan

Sabtu, 22 Agustus 2009

belajar buat blog sendiri....... how2? masih bingung